published on https://conferences.unusa.ac.id/index.php/snpm/article/view/877
Pengelolaan keuangan pada koperasi secara manual akan menyulitkan dalam pembuatan laporan keuangan yang representatif secara tepat waktu. Selain karena kurangnya pemahaman SDM yang ada terhadap sistem akuntansi, pengarsipan dan pembukuan transaksi secara manual memerlukan waktu yang lama dalam inventarisasi atau rekap transaksi. Pemanfaatan teknologi informasi berupa perangkat lunak akuntansi dibutuhkan untuk memasukkan data setiap transaksi agar tersimpan secara digital sehingga dapat dilakukan pemrosesan secara otomatis dalam pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi. Namun, implementasi perangkat lunak akuntansi harus diiringi dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang sesuai dan jelas agar dalam operasional dan input transaksi bisa sesuai dan laporan yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, proses diskusi untuk penggalian permasalahan transaksi dan pembuatan panduan operasional yang tepat perlu untuk disusun dan di-training-kan ke pengurus dan pengelola koperasi. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan SDM dari lembaga mitra kegiatan dalam hal pembuatan laporan keuangan secara akurat dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi yang sudah terstandardisasi dengan prinsip akuntansi untuk entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK-ETAP) yang menjadi dasar dalam penyusunan laporan koperasi. Berdasarkan hasil survey pasca kegiatan, 80% peserta menyatakan bahwa modul standar prosedur operasional atau SOP bagi SDM koperasi yang disusun sangat membantu dalam menjalankan aktivitas hariannya, terutama dalam melakukan input data transaksi ke dalam sistem. Selanjutnya proses pengawasan atau pendampingan secara berkala tetap diperlukan guna menjaga agar system tetap dijalankan dengan baik sesuai dengan SOP yang ada.