ITSK Soepraoen Latih Guru SMK Tunas Bangsa Manfaatkan AI untuk Susun RPP

Malang – Institut Teknologi Sains Kesehatan (ITSK) Soepraoen terus memperkuat perannya dalam transfer teknologi melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Pada April 2024, salah satu dosen Program Studi Informatika, Mochammad Anshori, S.Kom., M.Kom., memimpin sebuah kegiatan pelatihan yang sangat relevan dengan kebutuhan dunia pendidikan saat ini. Program PKM ini berfokus pada integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam tugas administratif guru.


Kegiatan pengabdian tersebut mengusung judul “Pelatihan Keterampilan Pembuatan RPP/Modul Pembelajaran bagi Guru dengan AI”. Pelatihan ini ditujukan untuk menjawab tantangan dan tuntutan kurikulum modern yang semakin kompleks, di mana guru dituntut untuk dapat menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau modul ajar yang efektif dan efisien. Pemanfaatan tools AI diharapkan dapat memangkas waktu kerja administrasi, sehingga guru dapat lebih fokus pada kualitas interaksi di kelas.


Sasaran utama dari PKM ini adalah para guru dari SMK Tunas Bangsa, Malang. Seluruh rangkaian acara dilaksanakan di Lab Komputer Kampus 2 ITSK Soepraoen, memberikan akses langsung kepada peserta untuk menggunakan fasilitas komputasi yang memadai. Kegiatan dimulai tepat pukul 08.00 pagi dan berlangsung hingga selesai, memastikan seluruh materi dan praktik dapat tersampaikan secara tuntas kepada para peserta.


Secara keseluruhan, kegiatan pelatihan ini berlangsung seru dan penuh dengan wawasan baru bagi guru-guru. Mereka diajak mempraktikkan langsung cara menggunakan berbagai platform AI untuk menghasilkan draf RPP, menyusun tujuan pembelajaran, hingga merancang asesmen. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi karena menyadari bahwa keterampilan baru ini akan membantu dan mempermudah mereka dalam melakukan tugas administrasi pengajaran, yang selama ini kerap menyita banyak waktu dan tenaga.


Meskipun berjalan lancar, pelatihan ini sempat menghadapi kendala tak terduga, yaitu pemadaman listrik. Namun, tim pelaksana dengan sigap mengatasi situasi ini. Alih-alih menghentikan kegiatan, Mochammad Anshori dan tim memilih untuk mengisi jeda waktu dengan sesi ice breaking yang interaktif. Langkah cepat ini berhasil menjaga suasana tetap menarik dan tidak membosankan, memastikan energi dan fokus peserta tetap terjaga hingga listrik kembali normal.


Keberhasilan mengatasi kendala teknis tanpa mengurangi antusiasme peserta menandakan tingginya komitmen tim PKM ITSK Soepraoen. Luaran utama dari kegiatan ini adalah keterampilan baru bagi guru-guru SMK Tunas Bangsa dalam mengintegrasikan AI untuk penyusunan RPP/Modul, yang secara signifikan mempermudah administrasi mereka. Kontribusi nyata ini diharapkan dapat menjadi contoh kolaborasi positif antara perguruan tinggi dan sekolah dalam memajukan kualitas pendidikan di Malang